Rabu, 13 Juni 2012

ARTI WARNA AURA DAN CARA MELIHATNYA

ARTI WARNA AURA DAN CARA MELIHATNYA

Aura adalah sebuah biasan cahaya yang keluar dari tubuh manusia ,aura tidak bisa terlihat
dengan pandangan mata biasa yang belum terlatih untuk melihat aura,aura timbul karena
pancaran dari tubuh Etherik manusia dan aura membias keluar tubuhsecara alami.
sehingga tubuh fisik manusia di selimuti oleh pancaran aura.

Dari pancaran aura ini bisa di baca karakter,kesehatan dan keberuntungan seseorang,
seseorang yang mempunyai problem dalam pikiranya bisa di lihat dari pancaran auranya,
karena aura mewakili kondisi seseorang dalam hidupnya.jika seseorang di liputi oleh
aura negativ,maka ia akan sulit mewujudkan kesuksesan dan keberuntungan dalam
hidupnya. ,tapi bukan berarti aura itu tidak bisa di rubah.

Aura adalah pancaran energi dari badan ether ,sehingga aura tidak ada unsur mistik
atau klenik karena aura murni bersifat alamiah dan bisa di buktikan dengan memakai
theknologo moderen.

Penyelidik mengenai aura manusia di mulai sejak 1935 ketika seorang fropesor rusia,s
krilian mengembangkan suatu alat poto grapi bertegangan tinggi untuk melihan medan energi
di tangan dan kaki manusia.theknologi itu kemudian terkenal dengan nama fotograpi kirlian
kemudian tahun 1985 di kembangkan lagi oleh beberapa ahli dan menemukan theknologi baru
yang d kenal dengan nama fotograpi aura,theknologi ini menggunakan sensor biopeedback
pada dua tangan dan mengirimnya ke kamera dan mencetaknya dalam bentuk poto paraloid,

dari teknologi ini dapat di lihat aura diri sendiri secara statis yang tercetak dalam lembaran
poto yang umumnya di sebut poto aura.dari poto inilah kemudian dapat di baca warna warni
aura yang terlihat jelas keadaan dan kondisi seseorang.Para ahli telah mengadakan satu
riset bagaimana membaca dan menganalisa warna_warni yang berhubungan erat dengan
kondisi dan keadaan seseorang.

Arti warna aura

MERAH (red) orang yang memiliki warna dasar ini memiliki beberapa karakteristik umum,yaitu
mempunyai sensualitas,kekuatan fisiknya prima,pekerja keras,agresip,dan vitalitas tinggi.

ORANGE (orange) orang yang mempunyai warna dasar ini memiliki beberapa karakteristik
umum yaitu,produktip,positv,petualang,kreativ,dan ekspensip,menyukai tantangan,
kegembiraan,oientasi bisnis.

KUNING (yellow) orang yang memiliki dasar warna ini memiliki beberapa karakteristik umum yaitu,
teliti,intelektual,kreativ,penuh kehangatan,oftimisme,kegembiraan,murah hati,senang mengebut,
cuek(eass going), senang belajar,kecerdasan,namun kecerdasan itu digunakan untuk negativ
seperti menipu aura menjadi kuning keruh.

HIJAU (gren) orang yang memiliki warna dasar karakteristik umumnya adalah,sosial,
dekat dengan alam,menyukai hewan peliharaan,harmonis,guru,senang berkonunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain,penjamu yang baik,umumnya orang yang mempunyai warna
aura dasar hijau bergerak di bidang pelayanan.

BIRU (blu) orang yang mempunyai aura warna dasar karakteristik biru adalah,
sensitiv,umum,penolong,penuh kasih sayang dan perhatian,loyal,penuh kedamayan,
keinginan untuk membantu orang lain,orang yang senang memberi perhatian pada orang lain.

BIRU TUA (indigo) orang yang memiliki warna aura biru tua ini mempunyai karakteristik
umum yaitu:penuh kepastian, tenang,memiliki perasaan yang dalam,penuh kasih,
pencari kebenaran,introvert,artistik,memiliki nilai nilai yang dalam autentik.

UNGU (violet) orang ini memiliki karakteristik umum yaitu;intuitiv,artistik,idealistik,magis,
sensual,theoris,futuristik,karismatik,memiliki misi kedepan,tidak kompromis,
penuh kemungkinan dan penemu yang inovatip.

MERAH MUDA (pink lavender) orang yang memiliki warna ini mempunyai karateristik umum
'penuh imajinasi,mistikal,.pnuh pantasi,pemimpi,artistik,lembut,kreatuv,mudah terluka perasaanya,
sensitiv,sering mengawang awang,(menghayal) tidak realistik,eterik.

PUTIH (white) orang dengan aura dasar ini memiliki karakteristik yaitu, transpormatif,
transenden,spiritual,penyembuh,ketenangan,pencerahan,sensitiv,hidup di mensi yg lbih tinggi,
relasi dengan tuhan yang dominant,sedang dalam kondisi yang kurang pit.

COKLAT (brown) karakteristik umumnya adalah,pelit,egoisme,ingin menang sendiri,
emosional,curang.

warna aura yang sudah di terjemahkan dalam kondisi tubuh seseorang bisa berubah dan juga
bisa tetap bahkan bisa lebih buruk dalam kondisi sebelumnya,untukmenjaga kestabilan aura
yang terpancar dan mengandung nilai nilai positiv maka di butuhkan ketenangan dan jauhkan
dari pikiran pikiran negativ yang akan meruksak pancaran aura itu sendiri.

MEMBUKA MATA BATIN


MEMBUKA MATA BATIN
     

Mengaktifkan mata, hati dan telinga batin yang efektif adalah dengan banyak berdzikir dalam pengertian yang sangat luas. Dzikir berarti ingat pada Tuhan. Tentu bukan sekedar nama-Nya, melainkan hukum-hukum-Nya. Dan ketika kita sudah manunggal (kehendak) dengan Allah, atau manunggaling kawula gusti maka kitapun diberi hak untuk melihat dan berbicara dengan Mata dan Lidah-Nya (penjelasan tentang hal ini ada dalam hadis Qudsi riwayat Thabrani), tentu sesuai dengan kualitas “manunggal” yang kita lakukan. Seorang guru tasawuf mengatakan bahwa sekiranya tidak ada setan yang menghalangi, maka manusia dapat melihat kerajaan langit. Dan salah satu cara untuk menyingkirkan setan dalam hati manusia adalah dengan memperbanyak dzikir atau ingat kepada Allah.

Dijelaskan, dalam hati manusia ada dua wilayah kekuasaan. Satu wilayah dikuasai setan (nafsu jahat) dan wilayah lain dikuasai malaikat. Dua penguasa ini tiap saat selalu berperang. Hati yang selalu diisi dengan dzikir, wilayah setannya makin menyempit dan makin dominan wilayah malaikatnya. Artinya, makin intensif dzikirnya, makin sempit pula wilayah setannya. Karena itu, dzikir yang (benar-benar) dihayati dapat memberikan pengaruh yang sangat positif bagi kesehatan fisik maupun psikis (kejiwaan). Orang dapat terbebas dari stres, depresi, phobia dll karena tingkat keimanannya kepada Allah.

Secara alami, orang yang rileks dan nafsunya terkendali, ia memiliki hati yang lebih hidup. Instink pun menguat dan indera keenamnya membuka. Getaran-getaran halus mudah masuk karena terserap oleh hati dan qalb yang bermagnet itu. Proses ini pada puncaknya memunculkan apa yang disebut LADUNI, suatu ilmu dan pengetahuan yang datang bukan melalui (belajar) dengan manusia, melainkan karena kehendak langsung dari Dzat Yang Maha Kuasa.

Surat Al-Anbiya’ ayat ke : 79. Yang berbunyi :

Fa fahhamnaha Sulaimana wa kullan ataina hukman wa ‘ilman wa sakhkharna ma’a Dawudal jibala yusabbihna wat-tair, wa kunna fa’ilin.

Artinya :
Maka Kami telah memberikan pengetahuan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih kepada Daud. Dan Kamilah yang melakukannya.

Dari makna ayat tersebut, ditinjau dari sisi hikmah (metafisika), seseorang yang menempuh laku spiritual melalui maka insya Allah diberikan berbagai hal. Diantaranya :

- Diberikan padanya pengetahuan dibidang ilmu dan hukum (tentang menjawab dan memutuskan suatu persoalan yang tepat).
- Diberikan ilmu hikmah tentang rahasia alam mati dan alam hidup (digambarkan dengan kalimat gunung dan burung).

Salah satu dari Imam besar yang mengamalkan doa atau amalan sebagaimana tersebut diatas adalah Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, penulis ribuan kitab kuning yang karena produktifnya sehingga “lupa” berumah tangga.

Ada dua cara mengamalkan amalan tersebut diatas. Yaitu :

- Dibaca sebanyak 11 (sebelas) kali dalam satu hari satu malam. Terutamanya dibaca ketika usai shalat dan masih suci dari hadas.
- Dibaca setelah shalat maghrib tiga kali saja. Namun untuk metode yang ini, setelah ayat tersebut, dilanjutkan dengan doa sebagai berikut :

- YA HAYYU YA QAYYUM, YA ROBBI MUSA WA HARUN, YA ROBBI IBRAHIMA YA ROBBI MUHAMMADIN SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM.

- ALLAHUMMARZUQNIL FAHMA WAL ‘ILMA WAL HIKMATA WAL AQLA BIRAHMATIKA YA ARHAMAR RAHIMI.

Artinya :

- Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Yang Maha Kekal, Wahai Tuhannya Musa dan Harun. Wahai Tuhannya Ibrahim dan Tuhannya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
- Ya Allah, berikanlah rezeki kepadaku berupa kefahaman (kemampuan memahami), dan ilmu, dan hikmah, dan akal (kecerdasan) dengan kasih sayang-Mu wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.

Sesuai dengan artinya, seseorang yang istikomah (rutin) mengamalkan dan bersungguh-sungguh, insya Allah rezekinya tidak jauh dari seputar : Kecerdasan, ilmu, hikmah (bisa disebut metafisika).

Cara ke dua adalah kombinasi cara kesatu dan cara kedua, yang hanya membaca atau mengamalkan sehari dalam jumlah 11 (sebelas) dan amalannya hanya yang surat Al-anbiya : 79 saja, dan setelah usai shalat mahrib juga mengamalkan dengan jumlah amalan tiga kali tetapi dengan menambah doa sebagaimana yang diamalkan oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi.

Selain dengan cara kesatu dan kedua, cara mengamalkannya dengan memberikan “tekanan” pada bidang-bidang khusus. Yaitu, untuk kepentingan yang bersifat akal (kecerdasan intelektual) pada kalimat wal ‘aqla diulang sampai tiga kali, kemudian untuk yang bersifat metafisis (hikmah) memberikan pengulangan pada kalimat wal hikmata diulang tiga kali. Silakan Anda pilih yang mana. Yang pasti, dengan mengamalkan amalan tersebut diatas, insya Allah Anda diberi karunia berupa aktifnya indera-indera batin.

Namun demikian jangan mengamalkan dengan cara over dosis. Seseorang yang karena semangat untuk segera merasakan hasilnya mengamalkannya dengan jumlah ulangan 1000 (seribu) dalam satu hari. Apa hasil yang ia peroleh? Oleh keluarganya ia dibawa ke rumah sakit jiwa karena dianggap kena gangguan jiwa disebabkan ia sering mendengar suara-suara dari atas (langit?) sehingga sering membuatnya menangis, ketakutan dan tersenyum sesuai suara gaib yang ia dengarkan. Dan gangguan halusinasi itu hilang dengan sendirinya setelah ia meninggalkan (sementara) amalan yang dilakukan dengan cara over dosis itu.

Cara sederhana membuka indera keenam versi yang paling tradisional dapat dilakukan dengan berjaga pada malam hari. Pengertian “berjaga” bukan berarti begadang atau tidak tidur malam hanya untuk kepentingan menonton televisi.

Ada beberapa pendapat tentang mengurangi jam tidur untuk kepentingan olah batin. Yaitu, menjaga kerutinan untuk memulai tidur malam setelah jam 24.00 atau setelah tengah malam, karena pada saat pergantian masa itu terdapat energi kegaiban yang dapat diserap. Ada pendapat lain yaitu membiasakan tidur “sore” sekitar jam 21.00 kemudian bangun lebih awal (jam 03.00) kemudian melakukan ibadah dan olah batin melalui doa, dzikir, tafakur, dll.

Karena waktu sepertiga malam yang akhir ini para malaikat turun ke dunia dan mencari hamba-hamba Allah yang bertobat dan berdoa. Sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang paling baik untuk mengutarakan segala kebutuhan dunia dan akhirat. Bagi yang muslim, jika memilih menggunakan metode yang ini sebaiknya dilanjutkan hingga waktu subuh. Setelah shalat subuh dilanjutkan dengan beribadah yang lain dan tidak kembali tidur melainkan terus beraktivitas sesuai dengan profesinya, karena tidur lepas shalat subuh berarti membuang kesempatan istimewa menyongsong malaikat yang membagi rezeki.

Jika orang terdahulu mencari keheningan dengan pergi ke goa atau hutan, kita dapat menemukan suasana hening dan khusyuk itu di lingkungan rumah kita sendiri dengan cara berjaga pada sepertiga malam yang akhir, dan dilanjutkan dengan menyongsong tugas keseharian kita sebagai makhluk sosial. Kebiasaan bangun pagi dan menghirup udara segar dapat menyejukkan hati dan pikiran. Saat ketenangan ada dalam jiwa, gelombang otak kita rendah sehingga mata hati kita aktif. Dari hati yang “hidup” itu secara alami berdampak pada terbukanya indera keenam.

Untuk membuka indera keenam itu tidak cukup dengan ritual yang bersifat lisan (amalan doa, wirid) saja. Seseorang harus hidup lurus dan normal jauh dari stres. Kunci untuk memperoleh hal tersebut dengan rumus : Jangan terlalu banyak hutang kepada Tuhan dan sesama manusia. Jika kondisi sudah mendukung, amalan (apa saja) termasuk beberapa jenis amalan sebagaimana tersebut di atas dapat mengantarkan anda memiliki ketajaman mata hati. Sebaliknya, walau anda rajin melakukan ritual batin namun kehidupan Anda amburadul alias tidak normal, maka amalan batin apa saja yang ingin anda pelajari dan ingin kuasai akan menjadi sia-sia dan tiada hasil.

CARA MENAJAMKAN MATA BATIN


CARA MENAJAMKAN MATA BATIN
untuk semuanya
Assalamu'alaikum wr.wb.
Seluruh kekuatan yang ada didunia ini, bersumber dari kuasa Allah SWT.
Segala usaha pencapaian manusia dalam meningkatkan konsentrasi batinnya
kepada Allah, akan memberikan konsesi yang besar berupa pengetahuan dan
kemampuan melebihi rata-rata orang lain.
CARA MENAJAMKAN MATA BATIN

Mata Batin atau dalam Istilah Tasawuf Al Bathinah merupakan Indera
keenam yang Allah berikan kepada setiap manusia, Mata Batin ibarat kaca
yang dapat melihat sesuatu (bercermin) atau ibarat pisau tumpul yang
dapat diasah sampai tajam sehingga dapat memotong sesuatu benda.
Setiap manusia mempunyai mata batin yang asal mulanya Allah ciptakan
bersih tanpa ada noda sedikitpun tetapi kemudian dinodai oleh
sifat-sifat buruk dan keduniawian.
Ketika kita masih kecil mata batin kita masih bersih sehingga dapat
melihat hal-hal yang ghoib dan mudah menangkap Ilmu Pengetahuan dengan
mudah tetapi setelah kita besar mata batin kita sudah ternodai oleh
sifat-sifat buruk dan keduniawian sehingga tidak dapat melihat lagi
hal-hal yang ghoib (tertutup), tempat mata hati adalah Qalbu ( hati
nurani ) yang selalu berubah setiap saat sesuai dengan perbuatan manusia
sehari-hari jika berbuat jahat akan lupa kepada Allah maka Qalbu itu
menjadi kotor dan jika berbuat baik atau berzikir Qalbu itu akan bersih
kembali.
Dalam Hadist Nabi disebutkan : "Hati manusia itu ibarat sehelai kain
putih yang apabila manusia itu berbuat dosa maka tercorenglah /
ternodailah kain putih tersebut dengan satu titik noda kemudian jika
sering berbuat dosa lambat-laun sehelai kain putih itu berubah menjadi
kotor / hitam". Jika hati nurani sudah kotor maka terkunci nuraninya
akan sulit menerima petunjuk dari Allah.

Ada Empat Tahapan Untuk Menajamkan atau Membersihkan Mata Batin :
Pertama, Mengosongkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki,
benci, dan dari sifat keduniawian.
Kedua, Membuang daya khayal yang mengganggu keyakinan hati kemudian
berpikir tentang hal-hal yang ghoib yang kita ketahui.
Ketiga, Mendawamkan ( Kontinue ) sholat dan berzikir pada malam hari
karena kesepian malam dapat menambah kekhusuk-an hati.
Keempat, Meningkatkan Iman dan Kecintaan kepada Allah yaitu : mencintai
Allah dari segala-galanya selalu Munajad ( mohon pertolongan Allah ),
dan Istikharoh ( meminta petunjuk dari Allah SWT )
LANGKAH-LANGKAH MEMPERKUAT CAHAYA BATHIN
Ada beberapa langkah yang memiliki pengaruh positif terhadap
kecemerlangan Cahaya Batin manusia, yaitu :
> 1. Zikir
> 2. Do'a
> 3. Shalawat Nabi
> 4. Makanan Halal dan Bersih
> 5. Berpantang Dosa Besar
> 6. Berhati Ikhlas dan Berpantang Tamak
> 7. Bersedekah ( Dermawan )
> 8. Mengurangi Makan dan Tidur
> 9. Zikir Kalimah Toyyibah
> 10. Mengenakan Wewangian
Beberapa hal tersebut diatas apabila diamalkan, Insya Allah seseorang
akan memiliki cahaya/kekuatan batin yang kuat sehingga apa yang
terprogram dalam hati akan cepat terlaksana.
1. Z i k i r.
Zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya batin.
Hati yang selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah
dan keberadaannya akan mempengaruhi perilaku yang serba positif.
Kebiasaan melakukan zikir dengan baik dan benar akan menimbulkan
ketentraman hati dan menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah zikir amatlah
besar bagi orang yang ingin membangkitkan kekuatan indera keenamnya (
batin ). Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan latihan menuju
Ikhlasnya hati dan Istiqomah dalam berkomunikasi dengan Al Khaliq ( Sang
Pencipta ).
Ditinjau dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan metode membentuk dan
memperkuat Niat Hati, sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat
dalam hati, itu pula yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata
lain, zikir memiliki beberapa manfaat, diantaranya : Membentuk,
Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin, sekaligus bernilai Ibadah.
Dengan zikir berarti membersihkan dinding kaca batin, ibarat sebuah
bohlam lampu yang tertutup kaca yang kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya
tidak muncul keluar secara maksimal. Melalui zikir, berarti membersihkan
kotoran yang melekat sehingga kaca menjadi bersih dan cahaya-sinarnya
bisa memancar keluar.
Sampai disini mungkin timbul suatu pertanyaan. Apakah zikir memiliki
pengaruh terhadap kekuatan batin? untuk menjawab pertanyaan ini, kiranya
perlu diketahui bahwa hal tersebut merupakan bagian dari karunia Allah
SWT.
Dalam sebuah Hadist. Bahwa dengan selalu mengingat Allah menyebabkan
Allah membalas ingat kepada seorang hamba-Nya "Aku selalu menyertai dan
membantunya, selama ia mengingat Aku" karena itu, agar Allah senantiasa
mengingat Anda, perbanyaklah mengingat-Nya dengan selalu berzikir.

2. Do'a.
Seseorang yang ingin memiliki kekuatan Rohani pada dirinya, hendaklah
memperbanyak do'a kepada orang lain, disamping untuk diri sendiri dan
keluarganya. Caranya, cobalah anda mendo'akan seseorang yang anda kenal
dimana orang itu sedang mengalami kesulitan.
Menurut para Ahli Hikmah, seseorang yang mendo'akan sesamanya maka
reaksi do'a itu akan kembali kepadanya, contohnya : Anda mendo'akan si
"A" yang sedang dirundung duka agar Allah berkenan mengeluarkan dari
kedukaan, maka yang pertama kali merasakan reaksi do'a itu adalah orang
yang mendo'akan, baru setelah itu reaksi do'anya untuk orang yang
dituju.
Karena itu semakin banyak anda berdo'a untuk kebaikan sahabat, guru
anda, orang yang dikenal / tidak dikenal, siapa pun juga, maka akan
semakin banyak kebaikan yang akan anda rasakan. Sebaliknya jika anda
berdo'a untuk kejelekan si "A" sementara si "A" tidak patut di do'akan
jelek maka reaksi do'a tersebut akan kembali kepada Anda. Contohnya :
Anda berdo'a agar si "A" jatuh dari sepeda motor, maka boleh jadi anda
akan jatuh sendiri dari sepeda motor, setelah itu baru giliran si "A".
Tetapi dalam sebuah Hadist disebutkan, Seseorang yang berdo'a untuk
kejelekan sesamanya maka do'a itu melayang-layang di Angkasa, jika orang
yang dido'akan jelek itu orang zalim maka Allah SWT akan memperkenankan
do'anya, sebaliknya jika orang yang dituju itu orang baik-baik, maka
do'a itu akan kembali menghantam orang yang berdo'a.
Dari sini lalu timbul konsep "Saling Do'a men Do'akan" seperti guru
memberikan atau menghadiahkan do'a berupa surat Al Fatehah kepada
muridnya. Sebaliknya murid pun berdo'a untuk kebaikan gurunya. Lalu
siapa yang patut disebut guru?. Guru adalah orang yang memberikan
informasi pengetahuan akan suatu ilmu. Dimana ilmu itu selanjutnya kita
amalkan dan bermanfaat.
Dalam Hadist yang lain disebutkan bahwa do'a yang mudah dikabulkan
adalah do'a yang diucapkan oleh seorang sahabat Secara Rahasia, Mengapa
?? ini disebabkan karena do'a itu diucapkan secara Ikhlas. Keikhlasan
memiliki nilai (kekuatan) yang sangat tinggi.
Karena itu perbanyaklah berdo'a atau mendo'akan sesama yang sedang
dirundung duka. Insya Allah reaksi dari do'a itu akan anda rasakan
terlebih dahulu, selanjutnya baru orang yang anda do'akan, semoga .
Di samping itu, mendo'akan seseorang memiliki nilai dalam membentuk
kepribadian lebih peka terhadap persoalan orang lain. Jika hal ini
dikaitkan dengan janji Allah ; Bahwa barang siapa yang mengasihi yang
dibumi maka yang dilangit akan mengasihinya, berlakulah hukum timbal
balik. Siapa menanam kebajikan ia akan menuai kebajikan juga, sebaliknya
jika ia menanam kezaliman maka ia pun akan menuai kezalimannya juga.

3. Shalawat Nabi.
Mungkin sudah sering/ pernah mendengar nasihat dari orang-orang tua kita
bahwa kalau ada bahaya, kita disarankan salah satunya adalah untuk
memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Konon dengan mendo'akan keselamatan kepada Nabi, Allah SWT akan mengutus
para malaikat untuk ganti mendo'akan keselamatan kepada orang itu. Dalam
beberapa hadist Rasullullah SAW banyak kita temukan berbagai keterangan
tentang Afdalnya bershalawat. Diantaranya : "Setiap do'a itu
Terdindingi, sampai dibacakan Shalawat atas Nabi ". (HR. Ad- Dailami).
Pada hadist yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa'I dan Hakim,
Rasullullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca Shalawat untuk Ku
sekali, maka Allah membalas Shalawat untuknya sepuluh kali dan
menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh
derajat ".
Yang berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam Hadist yang
diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir, "Barangsiapa ber-Shalawat kepada Ku
dalam satu hari seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya,
tujuh puluh daripadanya untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi
untuk kepentingan dunianya".
Berdasarkan hadist-hadist itu, benarlah adanya jika orang-orang tua kita
menyuruh anak-anaknya untuk memperbanyak shalawat kepada anak cucunya.
Karena selain merupakan penghormatan kepada junjungannya juga memiliki
dampak yang amat menguntungkan dunia dan akhirat.

4. Makanan Halal dan Bersih.
Seseorang yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga
Ilahiyah harus memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan
makanan yang haram karena keberadaannya akan mengotori hati. Makanan
yang haram akan membentuk jiwa yang kasar dan tidak religius. Makanan
yang haram disini bukan hanya dilihat dari jenisnya saja ( Misal ; Babi,
bangkai, dll. ), tapi juga dari cara dan proses untuk mendapatkan
makanan tersebut.
Efek dari makanan yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak
menyatu dengan hal-hal yang positif, seperti : dibuat zikir tidak
khusuk, berdo'a tidak sungguh-sungguh dan hati tidak tawakal kepada
Allah.
Daging yang tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi
makanan yang haram pula. Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran
ini sulit untuk melepaskannya, sehingga secara tidak langsung menjadikan
hijab atau penghalang seseorang memperoleh getaran/ cahaya Illahiyah.
Disebutkan, setitik makanan yang haram memberikan efek terhadap
kejernihan hati. Ibarat setitik tinta yang jatuh diatas kertas putih,
semakin banyak unsur makanan haram yang masuk, ibarat kertas putih yang
banyak ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan hitamlah semuanya.
Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka terhadap
nilai-nilai kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh
debu-debu, sulitlah cahaya menembus nya. Tapi dengan zikir dan menjaga
makanan haram, hati menjadi bersih bercahaya.
Begitu halnya jika anda menghendaki dijaga para malaikat Allah, jangan
kotori diri anda dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan yang
haram. Inilah mengapa para ahli Ilmu batin sering menyarankan seorang
calon siswa yang ingin suatu ilmu agar memulai suatu pelajaran dengan
laku batin seperti puasa.
Konon, puasa itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang timbul dari
makanan yang haram. Dengan kondisi badan yang bersih, diharapkan ilmu
batin lebih mampu bersenyawa dengan jiwa dan raga. Bahkan ada suatu
keyakinan bahwa puasa tidak terkait dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya
untuk mempersiapkan wadah yang bersih terhadap ilmu yang akan
diwadahinya.

5. Berpantang Dosa Besar.
Berpantang melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya membersihkan
rohani. Di mana secara umum kemudian dikenal pantangan Ma-Lima yaitu :
Main, Madon, Minum, Maling dan Madat, yang artinya berjudi, zina,
mabuk-mabukan, mencuri dan penyalahgunaan narkotika.
Walau lima hal ini belum mencakup keseluruhan dosa besar tetapi
kelimanya diyakini sebagai biang dari segala dosa. Judi umpamanya,
seseorang yang sudah terlilit judi andaikan ia seorang pemimpin maka
cendrung korup dan hanya kecil kejujuran yang masih tersisa padanya.
Begitu halnya dengan perbuatan seperti zina, mabuk-mabukan, mencuri, dan
menyalahgunakan narkotika diyakini sebagai hal yang mampu menghancurkan
kehidupan manusia. Karena itu orang yang ingin memiliki kekuatan batin
yang hakiki hendaknya mampu menjaga diri dari lima perkara ini.
Seseorang yang sudah "Kecanduan" satu diantara yang lima perkara ini
bukan hanya rendah dipandang Allah, dipandangan manusia biasa pun ikut
rendah. Nurani yang kotor menyebabkan do'a-do'a tidak terkabul.
Beberapa langkah apabila dilakukan secara konsekuen, Insya Allah
menjadikan manusia "Sakti" Dunia Akhirat. Getaran batinnya kuat, ibarat
voltage pada lampu yang selalu di tambah getarannya sementara kaca yang
melingkari lampu itu pun selalu dibersihkan melalui laku-laku yang
positif.
Hikmah suatu amalan (bacaan) biasanya terkait dengan perilaku
manusianya. Dalam hadistnya Turmudzi meriwayatkan, "Seseorang yang
mengucapkan Laa ilaha illallah dengan memurnikan niat, pasti dibukakan
untuknya pintu-pintu langit, sampai ucapannya itu dibawa ke Arsy selagi
dosa-dosa besar dijauhi".
Hadist ini bisa ditafsiri bahwa suatu amalan harus diimbangi dengan
pengamalan. Adanya keselarasan antara ucapan mulut dengan tindakan
menyebabkan orang itu mencapai hakikatnya "Kekuatan-Kesaktian".

6. Berhati Ikhlas Berpantang Tamak.
Seseorang yang memiliki hati ikhlas, tidak rakus dengan dunia lebih
memiliki kepekaan dalam menyerap pelajaraan ilmu batin. Secara logika,
orang yang berhati ikhlas lebih mudah memusatkan konsentrasinya pada
satu titik tujuan, yaitu persoalan yang dihadapinya.
Disebutkan bahwa orang yang berhati ikhlas diperkenankan Allah SWT untuk
: Berbicara, Melihat, Berpikir dan Mendengar bersama dengan Lidah, Mata,
Hati dan Telinga Allah ( baca hadist Thabrani ).
Hati yang ikhlas identik dengan ketiadaan rasa tamak. Orang yang
memiliki sifat ikhlas dan tidak tamak amat disukai manusia. Rasullullah
SAW pernah didatangi seorang sahabat yang ingin meminta resep agar
disukai Allah SWT dan disukai sesama manusia. Rasullullah bersabda :
"Jangan rakus dengan Harta Dunia, tentu Allah akan menyenangimu, dan
jangan tamak dengan hak orang lain, tentu banyak orang yang menyenangimu
".
Hadist ini jika dikaitkan dengan kehidupan para spiritualis mereka
memiliki power pertama kali disebabkan karena kharismanya, jika
seseorang itu banyak disukai sesamanya maka apa yang diucapkan pun akan
dipercaya. Sebaliknya walau orang itu berilmu tinggi tetapi kalau tidak
disukai sesamanya maka apa yang diucapkannya pun tidak akan ada yang
menggubris.
7. Bersedekah ( Dermawan ).
Bersedekah selain untuk tujuan ibadah sosial juga memiliki pengaruh
terhadap menyingkirnya bahaya. Banyak hadist membahas masalah sedekah
berkaitan dengan tolak-balak. Dengan banyak bersedekah, seseorang akan
memperoleh limpahan rezeki dan kemenangan.
Rasullullah SAW bersabda : "Wahai Manusia !! Bertobatlah Kamu kepada
Allah sebelum mati, segeralah Kamu beramal saleh sebelum Kamu sibuk,
sambunglah hubungan dengan Tuhanmu dengan memperbanyak zikir dan
memperbanyak amal sedekah dengan rahasia maupun terang-terangan. Tuhan
akan memberi Kamu rezeki, pertolongan dan kemenangan". (HR Jabir RA)
Dalam kehidupan bermasyarakat kita bisa melilhat hikmah dari sedekah
ini. Seseorang yang memiliki jiwa dermawan amat disukai sesamanya.
Logikannya jika orang itu disukai banyak orang maka ia jauh dari bahaya.
Kisah nyata terjadi pada suatu daerah. Dua orang yang sama-sama memiliki
ilmu batin memiliki kebun mangga. Ketika hampir musim panen, mangga dari
seorang dermawan itu tidak ada yang mencurinya, sebaliknya kebun mangga
yang milik orang bakhil itu banyak dicuri anak-anak muda.
Disinyalir, pencurian itu terjadi karena unsur "Tidak Suka" dengan
pemilik kebun. Sedangkan anak-anak muda itu mengapa tidak mau mencuri
kebun milik sang dermawan, rata-rata mereka mengutarakan keengganannya
"Ah dia orang baik kok kita kerjain" katanya, nah anda ingin menang dan
sakti dunia akhirat ?? perbanyaklah sedekah.

8. Mengurangi Makan dan Tidur.
Sebuah laku tirakat yang universal yang berlaku untuk seluruh makhluk
hidup adalah puasa. Ulat agar bisa terbang menjadi kupu-kupu harus
berpuasa terlebih dahulu, ular agar bisa ganti kulit harus puasa
terlebih dahulu dan ayam agar bisa beranak pun harus puasa terlebih
dahulu.
Secara budaya banyak hal yang dapat diraih melalui puasa. Orang-orang
terdahulu tanpa mempermasalahkan sisi ilmiahnya aktivitas puasa telah
berhasil mendapatkan segala daya linuwih atau keistimewaan melalui puasa
yang lazim disebut tirakat.
Para spiritualis mendapatkan Wahyu maupun Wisik ( Petunjuk ghoib melalui
puasa terlebih dahulu ). Dan tradisi itu masih terus dilestarikan
orang-orang zaman sekarang. Intinya sampai kapanpun orang tetap meyakini
dengan mengurangi makan dalam hal ini adalah puasa, seseorang akan
memperoleh inspirasi baru, intuisi.
Tradisi kita, ketika secara budaya sudah tiada lagi tempat untuk
bertanya, melalui puasa seseorang bisa mendapatkan telinga yang baru dan
ketika ia tak lagi mampu berkata, dengan puasa seseorang mampu
memperoleh mulut yang baru.
Secara logika, puasa adalah bentuk kesungguhan yang diwujudkan melalui
melaparkan diri. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh saja yang
sanggup melakukannya. Aktivitas ini jika ditinjau dari sisi ilmu batin,
menunjukan bahwa kesungguhan memprogram niat itu yang akan menghasilkan
kelebihan-kelebihan.
Hati yang diprogram dengan singguh-sungguh akan menghasilkan seseuatu
yang luar biasa. Karena itu dalam menempuh ilmu batin, aktivitas puasa
mutlak dibutuhkan. Karena didalam puasa itu tidak hanya bermakna
melaparkan diri semata. Lebih dari itu, berpuasa memiliki tujuan
manonaktifkan nafsu syaithoni.
Non aktifnya nafsu secara tidak langsung meninggikan taraf spiritual
manusia, sehingga orang-orang yang berpuasa do'a nya makbul dan apa yang
terusik dalam hatinya sering menjadi kenyataan.
Menurut Imam Syafi'i dengan berpuasa seseorang terhindar dari lemah
beribadah, berat badanya, keras hatinya, tumpul pikirannya dan kebiasaan
mengantuk. Dari penyelidikan ilmiah puasa diyakini memiliki pengaruh
terhadap kesehatan manusia.
Orang-orang terdahulu memiliki ketajaman mata batin dan manjur Ilmu
kanuragannya karena kuatnya dalam Laku Melek atau mengurangi tidur malam
hari. Bahkan burung hantu yang dilambangkan sebagai lambang ilmu
pengetahuan pun disebabkan karena kebiasannya "Tafakur " pada malam
hari.
Dalam filosofi ilmu batin, memperbanyak tafakur malam hari menyebabkan
seseorang memiliki "Mata Lebar", yaitu ketajaman dalam melihat dan
membaca apa-apa yang tersirat dibalik kemisterian alam semesta ini.
Bahkan ketika agama Islam datang pun membenarkan informasi sebelumnya
yang dibawa oleh agama lain. Hanya Islam yang menginformasikan bahwa
dengan ber-Tahajud ketika orang lain terlelap dalam tidur, menyebabkan
orang itu akan ditempatkan Allah SWT pada tempat yang terpuji.
Pada keheningan malam terdapat berbagai hikmah. Melawan "Nafsu" tidur
menuju ibadah kepada Allah SWT dan dalam suasana hening itu konsentrasi
mudah menyatu. Saat inilah Allah SWT memberikan keleluasaan kepada
hamba-hamba-Nya guna memohon apa saja yang diinginkan.
Banyak para spiritualis yang memiliki keunikan dalam ilmu batin bukan
karena banyaknya ilmu dan panjangnya amalan yang dibacanya, melainkan
karena laku prihatin pada malam harinya. Insya Allah seseorang yang
membiasakan diri tafakur dan beribadah pada malam hari, maka Allah SWT
akan memberikan keberkahan dalam ilmu-ilmunya.

9. Zikir Kalimah Toyyibah.
Ada hal-hal yang tersembunyi dibalik zikir kalimah Toyyibah "La ilaha
illallah" pertama, zikir ini disebut sebagai sebaik-baiknya zikir,
berdasarkan hadist riwayat Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban, dan Hakim
"Afdhaluzd dzikri La ilaha Illallaahu" yang artinya : sebaik-baik zikir
adalah La ilaha illallah.
Kemudian pada hadist yang lain disebutkan bahwa dengan zikir kalimah
Toyyibah ini menyebabkan pintu langit terbuka, selagi yang membaca
kalimah itu orang yang menjauhi dosa-dosa besar. Sedangkan dengan
mengamalkan zikir kalimah ini, sepanjang zikir ini diamalkan secara
tulus ikhlas mengharap ridho Allah SWT, justru Allah yang akan mengatur
potensi manusia.
Dalam hadist Qudsy tersurat : "Barang siapa disibukkan zikir kepada-Ku
sehingga tidak sempat memohon dari-Ku maka Aku akan memberikan yang
terbaik dari apa saja yang Ku berikan".
Artinya : hikmah dari zikir kalimah Toyyibah itu, seseorang akan diberi
karunia oleh Allah SWT walau jenis karunia itu tidak dimintanya. Ini
Yang disebut dengan rezeki yang tak terduga-duga.
Hikmah lain, dari membiasakan diri berzikir kalimah "La ilaha illallah
", secara tidak langsung berarti merekam kalimat itu pada alam bawah
sadar manusia. Seseorang dalam kondisi kritis, kalimat yang reflek
muncul dari alam bawah sadarnya adalah kalimat yang paling akrab dengan
lidah dan hatinya.
Maka, seseorang yang istiqomah dalam zikir kalimah "La ilaha illallah ",
bila saat sakaratul maut hendak menjemput, Insya Allah kalimat itu yang
akan muncul dari mulutnya. Dengan demikian berlakulah janji Allah SWT
bahwa seseorang yang diakhir hayatnya mengucapkan kalimat "La ilaha
illallah", maka sorgalah balasannya.
Menyimak hal-hal dibalik kalimah Toyyibah ini, ada dua keuntungan yang
bisa kita raih. Pertama keuntungan dunia berupa ketenangan hati akibat
bias dari aktivitas zikir, juga keuntungan dunia berupa datangnya
karunia yang dilimpahkan yang lebih baik dibanding hamba lain yang
meminta.
Sedangkan pahala akhiratnya adalah menemui kematian dengan Khusnul
Khotimah. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang memperoleh
keuntungan dunia akhirat. Amin.

10. Memakai Wewangian.
Kalau kekuatan fisik seseorang ditentukan dari ototnya. Kekuatan ilmu
batin ditentukan dari roh. Memperkuat roh, salah satu caranya dengan
wewangian. Karena itu orang yang sedang mempelajari ilmu atau ingin
melestarikan kekuatan ilmu batin dalam jiwa raganya, ia dituntut selalu
mengenakan wewangian.
Disebutkan, wewangian amat dibenci setan dan disukai para malaikat.
Pengertian "Wangi" disini bukan sekedar wangi karena bau minyak wangi.
Wangi yang hakiki adalah wanginya kepribadian, dan itu berarti Ahlakul
Karimah. Tentu saja, melengkapi antara syareat dan hakikat itu seseorang
memang disunahkan memakai wewangian sekaligus menghiasi diri dengan
Ahlak yang baik.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua Amin , Wassalamu'alaikum

Mata Hati

Mata Hati
Mata adalah sebuah panca indra yang mempunyai fungsi untuk melihat dan Fungsi Hati merupakan organ dalaman dan kelenjar terbesar di dalam badan manusia yang memainkan peranan penting dalam penyahtoksikan serta metabolisma tubuh, mengatur kadar gula darah,Metabolisme lemak dll, alangkah pentingnya kedua organ ditubuh kita tersebut, lalu kita mengenal sebuah organ tubuh kita yang tidak tampak wujudnya tapi jelas itu ada yaitu mata hati. apakah mata hati itu ada saya menjawab ada tapi bila anda mencari wujud benda yang berbentuk seperti organ tubuh pada umumnya jelas itu tidak dapat diketemukan dalam bentuk wujud.

Mata hati adalah sebuah panca indra yang tidak dapat dikategorikan dalam panca indra karena mata hati adalah indra keenam atau ketujuh, atau keseratus dari indra yang ada ditubuh manusia( kita hanya mengenal lima panca indra yang diantaranya,penciuman,perasa,peraba,penglihatan,pendengaran) tapi tahukah anda bahwa sebenarnya kita memiliki lebih dari itu karena Allah SWT telah menciptakan mahkluknya yang begitu sempurna sehingga kalau kita mengumpulkan seluruh mahluk yang ada dibumi dan dilangit yang semuanya terbaik dalam bidangnya masing2 dan disuruh membuat ciptaan Allah SWT satu saja dan mahluknya adalah seekor nyamuk saja saya yakin tidak akan mungkin sesempurna ciptaan Allah SWT sang maha Pencipta. mata hati adalah kompilasi dari kelima panca indra yang dipadukan oleh kebenaran hakiki yang diberikan sebagai fitrah sang Kholik, kita dapat merasakan suatu kebenaran dalam pandangan mata hati walaupun itu harus berlawanan dengan public opinion dan kita wajib meyakininya walaupun berlawanan dengan kebanyakan orang. begitu pentingnya mata hati sehingga imam Al- Ghazali membuat buku yang berjudul Mukasyafatul Qulub atau “Rahasia Ketajaman Mata Hati” yang berisi

Bab 1: Takut
Bab 2: Takut kepada Allah
Bab 3: Antara Sabar dan Sakit
Bab 4: Latihan Jiwa Mengekang Nafsu
Bab 5: Mengalahkan Nafsu dan Memusuhi Syetan
Bab 6: Lalai
Bab 7: Melupakan Allah dari Segi Fasik dan Munafik
Bab 8: Tobat
Bab 9: Cinta
Bab 10: Rindu
Bab 11: Taat dan Cinta kepada Allah beserta Utusan-Nya
Bab 12: Iblis dan Neraka
Bab 13: Amanah
Bab 14: Menyempurnakan Shalat dengan Khusuk dan Tawadlu’
Bab 15: Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Bab 16: Memusuhi Syetan
Bab 17: Amanah dan Tobat
Bab 18: Keutamaan Cinta Kasih
Bab 19: Shalat Khusuk
Bab 20: Antara Menggunjing, Adu Domba, dan Memfitnah
Bab 21: Zakat
Bab 22: Zina
Bab 23: Silaturrohmi
Bab 24: Berbakti terhadap Kedua Orang Tua
Bab 25: Antara Zakat dan Bakhil
Bab 26: Mengkhayal
Bab 27: Melakukan Ketaatan dan Meninggalkan yang Haram
Bab 29: Mengingat Hati
Bab 30: Kursi Kebesaran Allah
Bab 31: Khulaso
Bab 32: Khulaso(Mencela Dunia - Watak Qona’ah - Keutamaan Fakir Miskin - Kekasih selain Allah - Kebangkitan Hari Alam Kubur - Hutang Piutang di Hari Kiamat - Mencela Harta - Amal - Timbangan dan Neraka - Keutamaan Taat - Syukur - Mencela Sifat Sombong - Tafakkur - Kerasnya Hati)
Bab 33: Fadilah Shadaqah
Bab 34: Membantu Kebutuhan Sesama Muslim
Bab 35: Keutamaan Wudlu’
Bab 36: Keutamaan Shalat
Bab 37: Keadaan Hari Kiamat
Bab 38: Timbangan Amal dan Sifat Neraka Jahannam
Bab 39: Mencela Sifat Sombong dan Ujub
Bab 40: Memperbaiki Anak Yatim dan Menjauhi Kedzaliman
Bab 41: Makan Barang Haram
Bab 42: Larangan Riba
Bab 43: Hak - Hak Kemanusiaan
Bab 44: Antara Kejahatan Hawa Nafsu dan Perjuangan Zuhud
Bab 45: Sifat Surga dan Derajat Penduduknya
Bab 46: Antara Sabar, Ridla’, dan Qona’ah
Bab 47: Keutamaan Tawakkal
Bab 48: Keutamaan Masjid
Bab 49: Keutamaan Jiwa Para Ahli Keramat
Bab 50: Antara Iman dan Kemunafikan
Bab 51: Larangan Menggunjing dan Adu Domba
Bab 52: Perang Melawan Syetan
Bab 53: Cinta dan Latihan Jiwa
Bab 54: Ketidakjelasan Arti Kebenaran
Bab 55: Keutamaan Shalat Jama’ah
Bab 56: Keutamaan Shalat Tahajjud
Bab 57: Siksa Terhadap Ulama Dunia
Bab 58: Keutamaan Akhlak
Bab 59: Antara Menangis, Tertawa, dan Pakaian
Bab 60: Keutamaan Al-Qur’an, Ilmu dan Ulama
Bab 61: Keutamaan Shalat dan Zakat
Bab 62: Hak Anak terhadap Orang Tua
Bab 63: Hak Bertentangan dan Memperbaiki Orang Miskin
Bab 64: Siksaan Bagi Pemabuk
Bab 65: Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Bab 66: Keutamaan Shalat Jum’at
Bab 67: Hak Suami Kepada Isteri
Bab 68: Hak Isteri Kepada Suami
Bab 69: Keutamaan Berjuang
Bab 70: Kejahatan Syetan
Bab 71: Hukum Lantunan Lagu
Bab 72: Larangan Bid’ah
Bab 73: Keutamaan Bulan Rajab
Bab 74: Keutamaan Bulan Sya’ban
Bab 75: Keutamaan Bulan Ramadlan
Bab 76: Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Bab 77: Keutamaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
Bab 78: Keutamaan Hari Assyura’
Bab 79: Keutamaan Menjamu Orang Miskin
Bab 80: Masalah Jenazah dan Alam Kubur
Bab 81: Siksa Neraka Jahannam
Bab 82: Mizan dan Shirath
Bab 83: Detik-Detik Wafatnya Nabi Muhammad SAW

begitu lengkapnya isi buku itu sehingga dapat merefleksikan kehidupan kita seutuhnya, jadi asahlah mata hati kita sehingga menjadi senjata utama dalam melihat kehidupan yang begitu fana ini. CARILAH BUKU INI Judul Asli: Mukasyafatul Qulub
Jumlah Bab: 111 bab(buku aslinya) diringkas menjadi 83 bab
Penulis: Imam Ghazali
Alih Bahasa: Fatihuddin Abul Yasin
Penerbit: Terbit Terang - Surabaya
Buku ini berisikan bahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan hal-hal yang bisa membantu kita untuk mendapatkan ketajaman hati. (Wallahu’alam)
wassalam semoga manfaat.

Memprkuat Ketajaman Mata Hati

Memperkuat Ketajaman Mata Hati

Kehidupan manusia tentu mempunyai tingkatan yang berbeda- beda. Ada orang- orang yang menjalani hidupnya secara datar dan biasa. Namun ada pula orang- orang yang berjuang keras untuk menjalani kehidupan ini, karena selalu berjuang melawan setiap cobaan yang ada di hadapan mereka. Jika dibandingkan, keduanya tentu mempunyai kualitas yang jauh berbeda.

Masalah yang menyelimuti kita tidak mungkin akan berakhir, jika kita tidak menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut. Saat kita sudah yakin dan terbiasa menghadapi setiap masalah, sesungguhnya kita sendirilah yang tahu tindakan apa yang harus dilakukan. “Sebuah mata hati itu akan semakin tajam, jika ia sering digunakan. Dan sebenarnya pada saat itulah pertolongan Allah akan datang”.

Jangan Anda kira orang- orang yang senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah mempunyai tingkatan yang sama dengan orang lain. Mereka tentu berbeda. “Mereka itu tidak sama; di antara Ahli kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (Q.S Al Imran : 113).

Orang- orang yang selalu berdzikir dimanapun dia berada dan mau mengorbankan waktu tidur mereka untuk Tahajud akan senantiasa dibukakan mata hatinya untuk melihat dan membaca apa yang tersirat dibalik misteri hidup ini. Karena pada keheningan malam terdapat berbagai macam hikmah, sehingga kita dapat mengenal dan menjalin rahasia kedekatan yang lebih kepada Allah.

“Sultan Muhammad Al Fatih”, seseorang yang tegas bila berhadapan dengan musuh tapi lembut bila berhadapan dengan rakyatnya. Ia bisa menaklukkan Konstatinopel saat berumur 21 tahun. Bukan karena jumlah pasukannya yang banyak, namun karena ia mempunyai rahasia kedekatan dengan Allah. Pada keheningan malam, dia selalu berkeliling untuk memastikan pasukan dan rakyatnya untuk melaksanakan shalat Tahajud serta bermunajat penuh agar senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah..

“Nuruddin Mahmud Zanki”. Sejarah mencatatnya sebagai Penakluk keganasan pasukan salib. Bukan pula karena ketangguhan pasukannya, tetapi karena ia mempunyai rahasia kedekatan dengan Allah. Rentetan kemenangan yang diraihnya adalah karena doa dan sholat-sholat malam yang penuh kekhusyu’an. Seorang ulama tersohor, Ibnu Katsir mengatakan, ”Nuruddin itu kecanduan sholat malam, banyak berpuasa, dan berjihad dengan akidah yang benar”. Istrinya bernama Khotun binti Atabik. Dia adalah istri shalehah di hadapan suaminya, terlebih lagi di hadapan Allah. Malam- malam mereka adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai keimanan. Gemerisik dedaunan, desahan angin, dan tetesan air mata seakan menjadi pernak-pernik mereka dalam sujud yang panjang. MasyaAllah…

“Maimun”, seorang budak yang miskin harta, hitam pekat. Lebih pekat dari malam-malam yang dilaluinya. Hanya manusia biasa, namun Malik bin Dinar & Tsabit Al Bunani kagum padanya, lantaran doanya yang sangat makbul karena ia selalu mengisi malam demi malam dengan tetesan air mata dan taqarrub pada Allah. Imam Ghazali pun menulis banyak rahasia kehidupan dalam bukunya yang berjudul Mukasyafatul Qulub (Rahasia Ketajaman Mata Hati).

Lakukanlah berbagai macam amalan, yang bisa membedakan kita dengan orang lain. “Jika ingin memperoleh tingkatan orang- orang yang berbeda, maka lakukanlah amalan- amalan berbeda, yang jarang dilakukan oleh orang lain”. Disaat orang- orang sibuk dengan urusan Dunia pada pagi harinya, maka luangkanlah sejenak waktu Anda untuk shalat dzuha, karena itulah kunci untuk membuka pertolongan Allah di siang harinya.

Pada saat orang- orang tidur terlelap pada 1/3 malam yang terakhir, maka bangunlah. Lakukan shalat Tahajud, karena itu akan memperkuat ikatan hati kita kepada Allah dan menjaga kita dari berbagai macam bencana. Saat melangkah dimanapun Anda berada, maka hidupkan hati Anda dengan senantiasa berdzikir kepada Allah , karena itu dapat membersihkan hati kita. Ibarat sebuah kaca berdebu, jika selalu dibersihkan maka ia akan dapat menerima tabir/ cahaya dari luar.

Seseorang yang dapat mengatasi setiap masalah yang ada, bukan karena ketangguhan yang ia miliki. Namun karena ia telah mendapatkan kunci pertolongan dan rahasia kedekatan dengan Allah. Allah telah membukakan tabir atau misteri dibalik masalah yang ia hadapi, sehingga ia sudah tahu apa yang harus dilakukan. Orang- orang biasa, hanya mempunyai 5 panca indra. Namun bagi orang- orang yang senantiasa mendekakatkan dirinya kepada Allah, maka ia akan dibukakan indra ke 6, yaitu “Ketajaman Mata Hati”.

Ibnu Munkadir berkata, “Tidak ada kelezatan di dunia ini kecuali pada 3 hal, yaitu: qiyamul lail, bertemu dengan saudara seiman, dan shalat berjamaah”. Fudhail bin Iyadh berucap: “Bila matahari terbenam, aku senang dengan kegelapan, karena aku dapat berkhalwat (bersunyi diri) dengan Rabbku. Namun bila matahari merekah, aku begitu sedih, karena banyak orang yang masuk menemuiku”. Abu Sulaiman berkata : “Bila bukan karena malam, aku tidak suka untuk tinggal di dunia ini”. MasyaAllah…

Semoga artikel ini dapat menguak rahasia- rahasia kehidupan yang masih terpendam . Membuat kita menjadi golongan orang- orang yang mempunyai ketajaman mata hati, karena selalu mempunyai rahasia kedekatan dengan Allah pada setiap dzikir kita dan pada 1/3 malam yang terakhir. Amiin…

Mengasah Ketajaman Mata Hati

Hanya Surga, Balasan Bagi Haji Mabrur
Keluarga Teladan yang Dicintai Allah
Pemimpin yang Dicintai Rakyatnya
Mari Singkirkan Sampah Kehidupan
Inilah Kurban yang Diterima Allah

Katakanlah, 'Inilah jalanku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah (argumentasi) yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik'". (QS Yusuf [12]: 108).

Ayat di atas merupakan ajakan untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya dengan berbasis hujah, atau argumentasi. Sebuah ayat untuk menegaskan bahwa kehidupan keberagamaan seseorang harus dibangun berdasarkan argumentasi yang kuat, melalui ketajaman mata hati, atau basirah.

Semakin luas dan tajam basirah seseorang, semakin serius pula amaliah dan praktik keberagamaannya. Keikhlasan dan keistikamahan akan lahir dengan sendirinya. Dalam ayat di atas, Allah mendampingkan proses kewajiban dakwah dengan basirah sebagai sebuah kewajiban syari yang dituntut oleh Islam.

Ibnu Katsir mengidentifikasi basirah sebagai sebuah keyakinan yang berlandaskan argumentasi syari dan aqli yang kokoh, serta tidak taklid buta. Menurut Syaukani, basirah adalah pengetahuan yang mampu memilah yang hak dari yang batil, benar dari salah, dan begitu seterusnya.

Untuk mendapati ketajaman basirah, banyak amaliah yang harus dipenuhi. Pertama, adanya sebuah kesadaran niat yang benar. Karena, niat yang salah akan turut mempengaruhi kinerja dan mengakibatkan kerja yang asal-asalan. Terlebih, ibadah dan amaliah ketaatan cenderung naik turun. Inilah rahasianya mengapa setiap amal dalam Islam harus didasari niat yang benar dan tulus karena Allah.

Kedua, untuk menajamkan basirah, mutlak seseorang harus tobat secara sungguh-sungguh. (QS At-Tahrim [66]: 8). Ketiga, menyisihkan hasrat dunia dengan tak tebersit untuk menabung banyak dosa dan maksiat. (QS Al-Hujurat [49]: 11). Keempat, serius menjaga amalan wajib dan menghidupkan yang sunah (QS Thoha [20]: 90).

Kelima, menghidupkan waktu terutama di malam hari dengan banyak berzikir dan bermuhasabah. Siang banyak berbuat kebajikan dan malam tidak dihabiskan dengan tidur. "Sesungguhnya, mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat dengan ihsan. Di dunia, mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. Dan, selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar". (QS Adz-Dzariyat [51]: 16-18).

Hal lain adalah menumbuhkan rasa takut terhadap hisab akhirat. Selain itu, perlu melatih ketekunan, kesabaran, dan kokoh terhadap gempuran godaan. Dari titik inilah, seseorang secara perlahan akan memiliki ketajaman mata hati (basirah) sehingga amaliah dakwahnya akan senantiasa dinamis dan cerdas mencari kreativitas baru dalam berdakwah.

Contoh sosok yang memiliki basirah mengagumkan adalah Nabi Nuh AS. Di tengah penolakan kaumnya, ia tetap mencari terobosan baru dalam berdakwah. Ia tetap komit dan tegar, bahkan mencari alternatif sarana dakwah yang beragam sesuai dengan kondisi dan tuntutan kaumnya.